Jumat, 31 Juli 2009

My blog on 3 July 2009

Cokelat, Si Lezat Penghilang Stres

Di era modern ini, aktifitas dan kebutuhan hidup ditambah problem dalam pekerjaan maupun di lingkungan tempat tinggal seringkali membuat kita stres. Berbagai cara kita lakukan untuk menenangkan pikiran setelah bergelut dengan hiruk-pikuk kegiatan sehari-hari. Beragam bentuk hiburan pun dicari mulai dari mendengar musik, menonton film, aktifitas outbound hingga bertamasya ke luar kota. Tapi, kesemua hal itu tidak menjamin stress bisa hilang sepenuhnya.
Kita gak perlu kawatir karena kita punya satu lagi alternatif penghilang stres yaitu dengan mengkonsumsi cokelat. Selain memiliki rasa yang ummmm.... yummmyy... lezat bukan main, cokelat juga bisa menekan stres yang kita alami loch...!
Penelitian yang diadakan sejumlah ilmuwan psikologi di University of New South Wales dan Black Dog Institute Sydney menemukan sekitar 60 persen penderita stres berkurang rasa depresinya karena makan cokelat. Para peneliti juga menemukan di antara para penderita stres atau mereka yang sedang dilanda kecemasan dan kekhawatiran memperoleh lebih banyak manfaat dengan terapi cokelat.
Salah satu alasan bahwa cokelat bisa mengurangi stress yaitu cokelat terbukti mampu memperlancar peredaran darah sehingga membuat tubuh rileks. Sebuah riset yang dipimpin Dr. Valentine Yanchou Njike dari Yale Prevention Research Center menyebutkan bahwa cokelat hitam memiliki kandungan theobromine, phenethylamine dan kafein yang jika dikonsumsi secara tepat akan membantu fungsi pembuluh darah.
Njike menggunakan sampel 45 orang dewasa yang selama enam minggu percobaan mendapatkan 8 ons (227 gram) cokelat hitam tanpa gula dan cokelat hitam mengandung gula dan mengkonsumsi placebo (kapsul kosong). Setelah melalui masa uji terbukti mereka yang mengkonsumsi cokelat tanpa pemanis kemampuan arteri lengan untuk lebih rileks (Flow Mediated Dilation atau FMD) meningkat 2,4 persen. Sementara itu, mereka yang mengkonsumsi cokelat dengan gula kemampuan FMDnya meningkat 1,5 persen.
Selain memperlancar peredaran darah, cokelat bisa juga berfugsi sebagai anti-oksidan karena zat bio-aktif polifenol khususnya flavonoid yang dikandungnya. Fungsi flavonoid pada cokelat juga sebagai antioksidan melalui dengan menangkap senyawa radikal bebas dan menghambat oksidasi enzim-enzim seperti lipoxygenase.Selain berguna sebagai anti oksidan, cokelat juga mampu merangsan sistem kekebalan tubuh dengan memproduksi lebih banyak sitokin (salah satu protein yang diproduksi untuk mendukung sistem imun tubuh).
Banyak cara bagi kita untuk mengkonsumsi cokelat karena tidak selalu disajikan dalam bentuk cokelat batang yang biasa dijual di toko maupun supermarket. Cokelat juga bisa disajikan di dalam cake, kue kering, minuman, eskrim, dan sebagainya. Rasa cokelat yang unik dan lezat menarik hati semua kalangan umur terutama anak-anak. Selain itu, berbagai penganan dari cokelat pun biasanya disajikan secara menarik dan elegan. Ini pun mungkin menjadi salah satu penghilang stres karena mengkonsumsi cokelat bisa menjadi sebuah hiburan. Tidaklah mengherankan jika cokelat disebut makanan dewa, seperti nama latinnya Theobroma Cacao (food of the Gods).
Meskipun bermanfaat banyak, para ahli medis tidak menyarankan kita untuk mengkonsumsinya setiap hari atau secara rutin. Mengkonsumsi cokelat secara berlebihan apalagi dengan kandungan gula yang tinggi justru bisa memperburuk kesehatan, terutapa pada penderita glaucoma dan diabetes. Cara mengkonsumsi yang wajarlah yang membuat cokelat benar-benar bermanfaat bagi tubuh. (Lia-Sumber: www.CakesIndo.com, http://www.rileks.com/lifestyle, www.SuaraMedia.com)

My blog on 25 June 2009

Capres & cawapres bermental kerdil...

Pemilu presiden 8 Juli 2009 semakin dekat. Persaingan antar capres&cawapres mulai meninggalkan etika dan aturan. Saya melihat bahwa permainan mereka semakin kotor. Miris rasanya. Padahal sebelumnya saya sangat berharap ada kemajuan dalam kampanye ini. Setiap capres mulai mencari-cari 'borok' lawan politiknya...mengorek-ngorek masa lalu gelap, bahkan yang terparah mengambil kesempatan atas segala peristiwa untuk memfitnah lawan dan mengangkat diri sendiri. Auucccchh..! Kerdil benar mental mereka. Begitu merasa mulai kalah saingan, fitnah pun jadi pilihan.

Saya melihat, salah seorang capres mulai kebingungan karena diserang bertubi-tubi oleh lawan-lawannya, difitnah seolah dia berpraktek kolusi dan nepotisme lah...sampai dibilang dendam dengan salah satu badan pemberantas korupsi.

Mental mereka benar-benar kerdil. Percuma diberi bekal pendidikan akademis maupun agama, toh moral mereka tetap saja bobrok... Ada yang mencemooh kinerja pemerintah padahal dia masih jadi bagian dari pemerintah. Bahkan, mengaku-ngaku berjasa atas perdamaian suatu daerah meskipun penduduk daerah itu sendiri gak mengakuinya. Ada juga yang berkedok cinta rakyat miskin padahal dirinya bermewah-mewahan dan menimbun harta. Coba saja kalau syarat jadi capres&cawapres itu kalau menang akan menghibahkan setengah dari aset kekayaannya untuk rakyat miskin, tentu saja mereka akan mundur satu persatu.

Muak rasanya melihat fenomena ini...Sebenarnya pihak yang diserang pun memang tidak seratus persen baik atau benar, tapi setidaknya kelebihsantunan telah ia tunjukkan. Mungkin dengan sikap itu dia bisa mendapat simpati lebih dari rakyat dan menang di pemilihan nanti. Yang jadi pertanyaan, kalau setiap persaingan capres&cawapres harus begini modelnya, kapan kita benar-benar memilih presiden dan wakilnya atas dasar kualitas????

My blog on 19 June 2009

Uneg-uneg untuk Calon Pemimpin

Melihat kegiatan kampanye para capres&cawapres wara-wiri di berbagai media, saya punya beberapa pertanyaan yang tiba-tiba terbesit dalam pikiran. Apakah slogan dan janji-janji yang mereka sampaikan tulus datang dari hati dan apakah ide-ide inovatif yang mereka lontarkan murni dari pemikiran mereka sendiri? apakah idealisme yang mereka sebutkan sudah benar-benar mereka terapkan dalam kehidupan nyata? sederet pertanyaan lainnya pun muncul hingga pada satu ujung pangkal, apakah mereka orang yang tepat buat memimpin kita???
Bicara soal janji-janji, mengungkapkan janji itu memang mudah apalagi dalam posisi terjepit tak ada pilihan lain kecuali harus berjanji dulu. Realita ini tak ubahnya seperti anak kecil yang merengek minta es krim kepada ibunya...lalu sebagai syarat, sang ibu meminta anaknya untuk berjanji kalau sudah dibelikan eskrim nantinya dia mau rajin belajar. Tapi pada kenyataan, sesudah dibelikan eskrim, hanya dua hari sang anak mau menuruti permintaan ibunya tersebut, kemudian kebandelan-kebandelan sang anak kembali seperti semula. Dengan kedewasaan para capres dan cawapres tentu saja kondisi yang menyerupai ini kecil kemungkinan terjadi. Cuma, apakah mereka memang sudah sedewasa itu? Jika ya, mengapa masih ada saling menjelekkan di antara mereka, mencari-cari kesalahan lawan politiknya dan memanfaatkan segala situasi untuk mengharumkan nama mereka sendiri tak peduli isu yang dilemparkan itu benar atau tidak?Mungkin para kandidat mencontoh dari gaya kampanye di negeri paman sam yang sudah menjadi gaya mereka untuk secara blak-blakan mencela kekurangan lawan politiknya. Tapi apa mereka mengaca bagaimana kondisi negara kita ini dan menilai apa bisa disamakan dengan Amerika? Meskipun mereka melawan saingan politiknya dengan keras dan tajam, tetapi visi misi yang mereka sampaikan pun jelas dan tajam, bukan wacana yang terlalu general dan sering membingungkan untuk dicerna rakyat. Yang mereka kejar ini tak lebih hanya rasa simpati yang semu dari masyarakat. Mungkin masyarakat yang awam (baca: pendidikan rendah dan kurang berwawasan) tidak merasakan satupun kejanggalan ini. Mereka tertipu dengan tulisan-tulisan, visual maupun audio yang mereka cerna. Atau bahkan, mereka tidak bisa mencernanya sama sekali? Jadi sikap mendukung yang ditunjukkan selama ini apa? Datangnya dari mana??Meskipun banyak kejanggalan maupun kekurangan yang kita rasakan tetapi masih ada kesempatan untuk mengembalikannya ke kondisi yang wajar. Masih ada waktu menjelang pesta demokrasi akbar tersebut. Lebih dari 16 hari menjelang hari 'H' semoga masih terbuka pikiran bapak-bapak serta ibu yang tak lama lagi menampuk kepemimpinan di negara kita itu agar berusaha menjadi yang diinginkan rakyat, menjadikan rakyat sebagai sahabat yang bisa berkomunikasi dua pihak secara baik. Semoga persaingan mereka diniatkan untuk kebaikan rakyat bukan untuk egoisme, iri dengki, dan ambisi mereka semata. Amin. Semoga saja..

My blog on 9 June 2009

A little of pray...

Dear God,

Seeing everything i see makes me realize that You're seeing me too
I plan for everything and You determine what best for me
You answer my wish with a trial
You make me strong by what I through in life
You remind me whenever I forget something
You light up the dark path to walk on
So I can reach the place that I must reach

No one loves me more than You do...
You whistle my ear each time I feel alone
You caressing me everytime I swing my mood
Please don't ever let me loose my direction
Please give me a strength to break the wall,
give me a smile to face the worst,
and give me tears to reduce my fears

Love You, god...Let me always be with You...

My blog on 27 May 2009

Salut...

Salut...sebuah kata untuk seorang teman...Di saat yang lain berlomba membuka auratnya, memperlihatkan cantiknya, menyombongkan bentuk fisiknya, dia justru menjilbabi dirinya.Bertahun ku lihat dia seolah jauh dari Tuhan... telah lama ia bergelut dengan dunia gemerlap dan aturan yang tak jelas.Tapi sekarang, ia dengan santun pakaian dan bicaranya, membuat decah kagum semua yang melihat.Ia sadar, hidup bukan ia yang menentukan, dunia ini bukan ia yang punya, ia hanya bagian sangat kecil di dunia. Tuhanlah yang punyai dia...Salut..Di kala yang lain berkompetisi mencapai gengsi, membanggakan materi meski bukan dari keringat sendiri... Ia merunduk, ia tersenyum menerima kekurangannya sendiri...Saat semua mata tertuju lebih kepada yang fana...ia siapkan dirinya menuju yang baka...Tiba-tiba saja...sesak memenuhi rongga dadaku.Satu pertanyaan muncul...Apa aku sudah seperti dia?Apakah jilbab ini sudah sempurna, bahkan menjilbabi hatiku?Padahal, apa lagi yang kucari dalam hidup ini...apalagi yang mau ku kejar..? ambisi yang mengalahkan ketaatanku pada Tuhan?Harusnya aku bersyukur dengan sebenar-benarnya bersyukur... bukan bersyukur dengan semu yang hanya ingin dilihat semua orang.Harusnya aku berempati dengan kesulitan orang lain, bukan membanggakan kemudahan yang ku dapat kepada mereka...Harusnya aku tidak begini..!!!Salut, kawan..Buatmu yang mengingatkanku...!

My blog on 20 May 2009

I want you to put out that cigarette !!

Satu kebiasaan orang lain yang tak aku sukai yaitu merokok. Sebenarnya itu hak prerogatif tiap orang untuk ngelakuin yg satu ini, tapi ini menyangkut orang lain juga karna merokok pasti berasap, sudah tentu dong orang lain di sekitar ikut menghirupnya. Seperti halnya yang terjadi di kantorku. Karena hampir semua staf di kantor itu laki-laki dan terbiasa merokok, jadi merokok dalam ruang kantor yg ber-AC dianggap sah-sah aja. Cuma ada hal yg gak mereka sadarin kalo penyakit yang bisa diderita perokok pasif ini gak lebih baik dari perokok aktif. Makanya, saat aku lagi duduk tenang di mejaku, tiba-tiba ada asap rokok yg terhirup, makin banyak dan berat, sesak... arrrgggggghhh!! mau marrrrrrahh rasanya...!

Aku sendiri gak suka suamiku merokok, tapi karena budaya itu sudah mengakar kuat di diri dia dan banyak kawan-kawan lainnnya, jadi sangat sulit aku meyakinkan dia untuk berhenti merokok. Cuma saja, kadar yang dia konsumsi memang sudah berkurang. Selain itu, aku paling gak suka mereka yang merokok di tempat-tempat umum. Lain cerita kalau mereka punya jaket khusus merokok yang setiap kali mereka ngerokok, asapnya mereka buang dalam jaket mereka sendiri,hihihi...lucu juga ya. Dengan begitu, yang terkena resiko kan mereka sendiri. ;p

Kita perlu tahu bahwa di dalam rokok, terdapat beberapa zat berbahaya yang di antaranya:

1. Nikotin, yang meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan.

2. Timah Hitam (Pb), yang dihasilkan sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkung rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayakangkan bila seorang perkok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh.

3. Gas karbonmonoksida (CO), yang memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk pernasapan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen maka gas CO ini merebut tempatnya “di sisi” hemoglobin.

4. Tar, yang merupakan kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran pernafasan dan paru-paru.

Di antara bahayanya rokok, salah satunya adalah bikin antibodi kita menurun. Pada perokok (aktif maupun pasif) terdapat penurunan zat kekebalan tubuh (antibodi) yang terdapat di dalam ludah yang berguna untuk menetralisir bakteri dalam rongga mulut dan terjadi gangguan fungsi sel-sel pertahanan tubuh. Sel pertahanan tubuh tidak dapat mendekati dan memakan bakteri-bakteri penyerang tubuh sehinggal sel pertahanan tubuh tidak peka lagi terhadap perubahan di sekitarnya juga terhadap infeksi. Selain itu, perokok juga sangat rentan terkena penyakit kanker paru-paru. Ingat! orang yang gak merokok pun bisa terkena 'getahnya'!

Selain itu, orang-orang yang terbiasa menghisap/menghirup asap rokok umumnya lebih cepat terlihat tua karena proses oksidasi karbon yang terjadi di tubuh mereka. Gak aneh kalau perokok yang super aktif (biasanya sehari menghabiskan paling sedikit 2 bungkus rokok) pada umur 35 mereka sudah terlihat seperti umur 50 tahun. Peluang berumur panjang pun jauh lebih sedikit bagi mereka yang biasa menghirup asap rokok dengan mereka yang tidak pernah menghirupnya. So, dont damage yourself further...! Just leave it..! Love your body from now...coz no one else will do!

Kamis, 30 Juli 2009

My blog on 12 May, 2009

HP... kebutuhan atau gaya hidup???

Irresistible...! satu kata yang bisa aku ucapin saat melihat hp-hp terbaru saat ini. Dari bentuknya saja sudah cukup bikin hati ini kebat-kebit rasanya gatal ingin memiliki, belum lagi kalau melihat fitur-fitur yang ditawarkan oleh hp-hp tersebut.

Meskipun aku bukan orang yang benar-benar 'hi-tech' (kalo kata pak Habibie versi republik mimpi ;p), tapi aku lumayan tau loch jenis-jenis hp baru. Salah satunya hp berlabel 'BB' yang lagi 'booming' sekarang yang 'konon' penjualan hp tersebut laku keras sejak presiden Obama menggunakannya. Gak tanggung banyak orang sanggup ngerogoh kocek hingga belasan juta rupiah untuk ngedapetin 'si cantik dan pintar' ini. Bukan hal aneh jika orang-orang yang membelinya memang butuh hp tersebut untuk mempermudah koneksi internet di manapun; bisa ngecek email, bersurfing ria bahkan buka situs-situs jejaring sosial yang ada. Selain itu, jenis hp ini juga bisa menduplikasi peran notebook. Yaah.. lumayan penting buat orang-orang yang super sibuk berkomunikasi dalam jam terbang yang tinggi.

Yang buat aku bingung, ada juga orang yg memakainya hanya untuk menutupi gengsi aja, dia sendiri cuma bisa menggunakan hp untuk menelepon dan sms. Gak sedikit juga yang rela ngutang atau gesek kartu kredit cuma untuk beli hp tersebut tapi fungsi hpnya sendiri mereka gak pergunakan sepenuhnya. Masih mending kalau tagihannya juga dibayar tepat waktu, repot jadinya..nahh!...kan repot jadinya?

Sebenarnya, persoalan hp itu mau bener-bener dipakai atau nggak, belinya ngutang atau nggak, it's really personal. Cuma saja, aku menyayangkan, hari gini banyak orang masih (ato tambah banyak ya) jadi korban yang namanya 'gengsi', pengen kliatah prestisius, hi-tech, gadget dan sebagainya tapi terlalu maksain. Apalagi dengan begitu, dia jadi nyusahin hidupnya sendiri, oh no no noo... (hope it won't happen to my self). Selain itu, kalau kita lihat di sekeliling kita, pasti ada aja orang lagi susah, bahkan ada yang mau makan aja dia harus korek-korek tempat sampah sebuah rumah makan supaya dia dapat sisa-sisa makanannya. Ada juga yang lagi sakit parah dan gak sanggup berobat karena alasan biaya. Apa kita mau menutup mata pada orang-orang serperti ini?? Naudzubillahi mindzaliiik...! Fenomena sosial apa ini di tengah maraknya situs jejaring sosial yang mempererat hubungan antar manusia??

Well, i'm not that good also and not an angel, bukan bela diri, tapi aku sendiri belum terbesit membeli hp dan sejenisnya dengan harga se'fantastis' itu. Satu alasan ya karna memang aku berekonomi pas-pasan :), dengan kocek ala kadarnya :P. Satu lagi, karna aku merasa blum semendesak itu untuk membelinya. Dengan hp sederhana yg aku punya saat ini aja sudah cukup buat aku berkomunikasi, bahkan juga bisa ber-online ria.

Lagi-lagi ini persoalan hati, apakah hp tersebut benar-benar jadi kebutuhan atu cuma jadi label diri. Kalau memang itu kebutuhan sangat super penting, ya sah-sah aja untuk dimiliki. Nah, kalau itu hanya untuk label,waduh..pikir-pikir dulu deh sebelum membeli...! Coba lihat tetangga kanan kiri, teman atau sahabat, famili dekat maupun jauh, bahkan orang lain yang gak dikenal yang sedang sangat butuh bantuan kita dari segi finansial, apakah ada???? If the answer is 'yes', so you must think over it or u'll be sorry....